KABUPATEN BANGGAI LAUT, SULAWESI TENGAH
Banggai Laut, sebuah nama baru yang disematkan dan diproklamirkan untuk sebuah kabupaten lama yang telah melahirkan 2 kabupaten lain, yaitu Kabupaten Banggai, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Sebuah cerita panjang yang bisa ditulis tersendiri. Namun bukan itu yang akan kita ulas.hehehe...
Saat ini untuk menuju Kabupaten Banggai Laut memang masih harus ekstra sabar, walaupun sebenarnya cukup mudah. Namun direncanakan dalam 1 ato 2 tahun lagi Kabupaten Banggai Laut akan mempunyai landasan pesawat sendiri, dengan demikian akan mempermudah dan mempercepat akses masuk ke daerah tersebut.
Walaupun saat ini belum mempunyai landasan pesawat sendiri namun akses masuk ke Kabupaten Banggai Laut cukup mudah, meskipun harus transit beberapa kali, biasanya transit di Makasar, kemudian menuju Banggai, lalu kita ganti dengan transportasi laut. Emang kelihatannya agak ribet karena harus beberapa kali ganti transportasi. Namun dijamin kalian gak akan boring selama perjalanan tersebut, karena pemandangan indah selalu ada di hadapan kita.
Walaupun saat ini belum mempunyai landasan pesawat sendiri namun akses masuk ke Kabupaten Banggai Laut cukup mudah, meskipun harus transit di Makasar, kemudian menuju Banggai, lalu kita ganti dengan transportasi laut. Emang kelihatannya agak ribet karena harus beberapa kali ganti transportasi. Namun dijamin kalian gak akan boring selama perjalanan tersebut, karena pemandangan indah selalu ada di hadapan kita.
TRANSPORTASI
Selain cukup mudah menuju ke Kabupaten Banggai Laut karena bisa dilakukan dengan beberapa cara, harga tiket pun relative terjangkau, tergantung kelasnya juga. Namun karena saya termasuk yang punya motto ‘Biar Ekonomi Asal Kelakon’ maka saya cuma akan bicara untuk kelas ekonomi…hehehe….
Untuk tiket pesawat ekonomi dari Surabaya ke Banggai,Luwuk via Makasar tiketnya berkisar antara Rp 1.150.000,- sampai dengan Rp 1.550.000,-. Tiket dari Jakarta ke Banggai via Makasar sekitar Rp 1.400.000,- sampai dengan Rp 1.600.000,- Tapi kalo pas ada promosi ato diskon kadang lumayan juga lho potongannya…
Buat yang gak punya waktu banyak, naik pesawat memang menjadi pilihan utama karena mempersingkat waktu tempuh. Namun buat orang yang gak punya batas waktu gak ada salahnya juga kalo mo naik kapal laut. Namun karena waktu ke Banggai Laut saya dari Papua jadi saya tidak terlalu paham rute kapal laut, Cuma berdasarkan pengalaman ke beberapa tempat dengan menggunakan kapal laut saya perkirakan tiket kapal laut berkisar sekitar Rp 1.000.000,-an. Yang agak repot adalah tidak setiap hari ada kapal laut yang sesuai dengan tujuan kita, untuk itu perlu dicari info sebanyak-banyaknya, dari nama kapal, pelabuhan yang disinggahi, berapa lama jarak tempuh dll. Yang paling mudah ya browsing di internet…hehehe…
Pengalaman saya menuju Banggai Laut dari Waropen, Papua, karena cuaca buruk saat itu -sekitar awal bulan Januari- saya terpaksa menginap di pelabuhan untuk tunggu kapal ferry Maisirei yang terlambat datang. Hampir semua penumpang ‘tewas’ n ‘nembak’ selama perjalanan menuju Nabire… Saya pun, yang sudah berbekal obat anti mabuk masih tersiksa n ’luluh lantak’, begitu kali bahasa puitisnya….wkwkwk! Namun akhirnya setelah 2 hari dikocok di perut kapal, Maisirei pun masuk dengan aman di pelabuhan ferry Nabire.
Di Nabire kembali saya harus menunggu 10 hari lagi, karena KMP. Lambelu yang saya tunggu terlambat datang karena faktor cuaca buruk.. Oya, sebelum saya lupa, sebaiknya kalo mo naik kapal untuk menuju suatu tempat, sekitar bulan Maret sampai awal Desember, karena cuaca saat itu biasanya bagus n nyaman untuk berwisata, begitu info yang saya dapat. Untung selama perjalanan 4 hari dengan KMP. Lambelu cuaca cukup nyaman dan tiba dengan selamat di pelabuhan Banggai Laut. Hhhhh….. tapi ini uniknya perjalanan dengan kapal laut, kita bisa dapat kawan banyak selama perjalanan yang makan waktu cukup lama tersebut. Bagi kalian yang punya hobby jalan kayak saya, itu merupakan jaringan yang sangat bermanfaat. Dengan semakin banyaknya kawan yang tersebar di seluruh mancanegara, minimal kalo kita akan masuk kesuatu daerah kita sudah punya link di tempat tersebut. Alasan itu yang akhirnya membuat sesekali saya sengaja naik kapal laut bila bepergian, di luar masalah kantong yang makin tipis…..wkwkwk!
FASILITAS
Walaupun belum ada fasilitas sekelas hotel berbintang namun ada 4 penginapan kelas Melati yang ada disini sebagai tempat beristirahat selama kita disana, relatif murah dan memadai. Untuk penginapan kelas Melati berkisar antar Rp 80.000,- sampai dengan Rp 300.000,-. Sesuai dengan harganya, masing-masing penginapan mempunyai fasilitas yang bervariasi (Saya sendiri kemarin itu nginep disebelah rumah dinas bupati, karena jadi tamunya Pemda… hehehe…).
Makanan cukup mudah dan murah untuk kelas warungan, rogoh kocek juga gak terlalu dalam, cukup dengan uang Rp 10.000,- sampai dengan Rp 20.000,- kita sudah bisa makan kenyang dengan lauk ikan ato ayam ato sate. Makanan pun cukup beragam karena disini banyak pendatang asal Jawa dan Manado yang membuka warung makan disini… Pokoknya untuk makanan cukup aman buat kantong tengah kita.
Masalah transportasi pun cukup memadai. Sewa mobil sekitar Rp 250.000,- perhari, lepas kunci, artinya diluar supir kalo perlu dan BBM. Cuma masalah BBM yang mungkin agak menghambat, karena kita Cuma dapat jatah 1 kali mengisi BBM di pom bensin yang cuma satu-satunya disini. Tapi jangan takut, di luaran banyak terdapat kios bensin, walaupun harganya agak tinggi, yaitu berkisar sekitar Rp 9.000,- per liter. Dan lagi, asyiknya, Pulau ‘besar’ Banggai Laut ini bisa habis kita putari cukup dalam waktu sekitar 3 jam saja, jadi BBM sepertinya sudah bukan masalah lagi…hehehe…
Untuk transportasi dalam kota, kita bisa menggunakan bentor ato becak motor, bisa pula naik ojek yang banyak terdapat disana. Harganya pun relatif murah meriah, di dalam kota sekitar Rp 4.000,- saja, tergantung dari jarak tempuh.
Transportasi laut juga bukan masalah disini. Ada banyak speed kapasitas sedang maupun panjang, blom lagi perahu-perahu kayu nelayan yang sudah dimodif sebagai taxi laut. Kita tinggal tanya saja ke nelayan ato pun tukang ojek bentor disana, dan mereka akan dengan senang hati menunjukan mana perahu yang harus kita naiki, berikut harga yang harus kita bayar. Berdasarkan informasi yang saya dapat, tarif taxi air ini berkisar antara Rp 20.000,- sampai dengan Rp 50.000,- per sekali jalan.
Kapal laut yang menghubungkan Kabupaten Banggai Laut dengan Kabupaten Banggai, Luwuk, ada 2 pemberangkatan setiap harinya. Tiket berkisar Rp 50.000,- sampai dengan Rp 80.000,- sekali jalan. Harga itu untuk kelas non kamar. Tapi untuk fasilitas non kamar pun lumayan nyaman n bersih, hanya tinggi tempat tidur dengan tempat tidur di atas saja yg membuat kurang nyaman karena kurang tinggi, sehingga kita perlu hati-hati kalo keluar masuk ke tempat tidur.. Namun dengan jarak tempuh sekitar 8 jam saja, ditambah pemandangan indah yang kita lewati selama perjalanan membuat segala kekurangan fasilitas menjadi terasa tidak berarti…
Sayangnya, sebagai sebuah kabupaten kepulauan yang sarat dengan obyek wisata bahari, Banggai Laut belum mempunyai sarana dan prasarana snorkeling dan diving yang bisa di sewa. Jadi buat para pecinta under water diharapkan membawa semua peralatan under water mereka sendiri kalo mo eksplore bawah laut disini. Mungkin dengan demikian kalian menjadi orang pertama yang akan menikmati pemandangan bawah laut disini…Tentu saja setelah nelayan-nelayan setempat… hehehe…